11 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Untuk Papua dan Papua Barat  

Pembongkaran beras impor dari Vietnam di Pelabuhan Jayapura/Musa
Pembongkaran beras impor dari Vietnam di Pelabuhan Jayapura/Musa

Papua Barat dan Papua mendapat 11 ribu ton beras impar dari negara vietnam


Kepala Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat, Guna Dharma menjelaskan, Kapal An Binh 18 yang membawa beras impor dari Vietnam sudah tiba di Jayapura tadi malam, dan prosesnya sudah dilakukan oleh dinas terkait,bea cukai, karantina kesehatan, dan pelindo. 

"Pagi ini kita bisa bongkar setelah proses pembukaan dari bea cukai,"kata Guna Dharma di Jayapura, Rabu (8/11).

Beras impor ini, kata dia, kuota untuk Papua sekitar 11 ribu ton beras impor untuk Papua Barat dan Papua. Selanjutnya, 7 ribu ton beras sudah selesai dilakukan pembongkaran pada Selasa (7/11) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat.

Selanjutnya, 4 ribu ton beras sisahnya, Rabu hari ini dilakukan pembongkaran di Pelabuhan Jayapura, Provinsi Papua.

"Kalau tidak ada kendala cuaca, empat sampai lima hari pembongkaran sudah selesai dilakukan,"ujarnya.

Guna Dharma berharap mudah-mudahan pembongkaran ini bisa dilakukan sesuai waktu, dan ini akan menjadi penilaian khusus bagi Pemerintah Pusat agar Kota Jayapura nanti ditambah kuota beras impornya.

Untuk sementara, kata dia, pelabuhan yang bisa bersandar oleh kapal itu baru Pelabuhan Jayapura dan Pelabuhan Sorong. Kemungkinan, katanya, pada Desember- Januari 2024.

Lajut dia, Januari kuota beras impornya menjadi 11 ribu ton beras.

"Tahap kedua nanti kita akan mendapat 11 ribu ton beras impor. Ada multi efek dari kedatangan kapal impor dari Vietnam ini, Pj Gubernur Papua menyampaikan apresiasi kepada kita,"katanya.

Multi efeknya banyak tenaga-tenaga kerja diwilayah Kota Jayapura memanfaatkan adanya kedatangan kapal.

"Baik itu instansi terkait seperti bea cukai, karantina dan kesehatan multi efeknya disana,"ujarnya.

Dengan adanya kedatangan kapal impor itu, menurut dia, merupakan tambahan pendapatan bagi daerah. Terkait stok beras di Papua, Guna Dharma menyebut hingga kini sebanyak 43 ribu ton beras.

"Artinya, untuk enam bulan kedepan stok beras kita aman. Kemudian, stok beras ini nantinya kita akan melakukan penyaluran ke empat jalur distribusi,"katanya.

Pertama, bantuan pangan karena ada penambahan di Desember nanti, kemudian penyaluran untuk ASN dan TNI-Polri, penyaluran untuk kelas pasar dan terakhir cadangan pangan jika terjadi bencana.