PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat mengklaim ratio kelistrikan telah mencapai 97 persen.
- Listrik Bersih Hadir di Raja Ampat
- Dianggap Liberalisasi PLN, Yulian Gunhar Tolak Skema Power Wheeling Masuk RUU EBET
- Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Banyuwangi, Emil Dardak: Sedekah Oksigen yang Harus Terus Bergulir
Baca Juga
General Manager UIW Papua dan Papua Barat, Budiono mengatakan, 90 kampung dari total target 140 kampung berada di wilayah kategori merah. Wilayah tersebut masuk daerah tersulit.
“90 kampung masuk kategori daerah merah dan merupakan daerah sulit. Sebab, harus menempuh dengan jalur laut, darat, dan udara untuk menjangkau kampung-kampung tersebut,” kata Budiono, Minggu (22/10).
Menurut Budiono, PLN sangat membutuhkan kolaborasi serta sinergitas dengan stakeholder untuk membangun kelistrikan di bumi Cenderawasih. Pihaknya pun menginginkan seluruh masyarakat bisa menikmati listrik.
Daerah Pemekaran Papua
Dia melanjutkan bahwa membangun jaringan kelistrikan di wilayah pemekaran membutuhkan mengembangkan organisasi atau kantor cabang. Tujuannya untuk mendukung percepatan kelistrikan di provinsi yang baru.
“Ada kampung yang listriknya dari swadaya masyarakat. Secara operasional ada delapan sistem yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kelistrikan di provinsi baru," ujarnya.
Budiono menjelaskan saat ini PLN mengembangkan super SUN atau solar panel dengan kWh meter, namun mandiri tanpa ada jaringan listrik.
“Untuk mendukung pemerintah, ada bantuan listrik gratis. Ke depan listrik dapat menggunakan PLTS, dan ada 45 lokasi untuk mendukung transisi energi,” ucapnya.
- Pj Gubernur Papua Pegunungan Hadiri HUT ke-22 Otsus Papua, Begini Pesan dari Mendagri
- Listrik Bersih Hadir di Raja Ampat
- Wamendagri: Pemekaran Harus Bisa Angkat Martabat Orang Asli Papua