Tips Liburan Murah ke Raja Ampat

Wisata Raja Ampat/Net
Wisata Raja Ampat/Net

Raja Ampat menciptakan sebuah imaji memikat, bagaikan tebaran mutiara di ujung barat Kepala Burung Papua Barat.


Empat pulau besar, Waigeo, Salawati, Batanta, dan Misool, mendominasi kawasan ini, dengan rangkaian pulau-pulau kecil.

Banyak sebutan untuk Raja Ampat diantaranya Surga di Bumi, Amazon di Bawah Laut, Mutu Manikam di Semenanjung Kepala Burung, jantung Segitiga Terumbu Karang, Benteng Terumbu di Sabuk Khatulistiwa dan sebagainya.

Namun berwisata di surga yang cantik di daratan dan di bawah laut ini oleh sebagian wisatawan dianggap masih mahal terutama oleh para backpacker atau wisatawan solo (sendiri).

Wisata Hemat

Para wisatawan terutama bagi para backpacker jangan berkecil hati untuk berkunjung ke Raja Ampat. Raja Ampat masih bisa ada celah buat otak atik bujet traveling.

Solusi hemat traveling ke Raja Ampat adalah rencanakan perjalanan berbiaya murah dari Sorong. Dari Pelabuhan Sorong, wisatawan bisa menumpang kapal feri Sorong - Waisai setiap hari.

Kapal feri berangkat dengan dua jadwal 09.00 WIT dan 14.00 WIT. Tapi kadang hanya ada satu jadwal untuk hari Sabtu, pukul 11.00 WIT, dengan ongkos Rp120 ribu yang ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam ke Waisai.

Setelah tiba di Pelabuhan Waisai, dapat naik ojek Rp10 ribu ke penginapan.

Penginapan di ibukota Kabupaten Raja Ampat ini harganya bervariasi antara Rp 150 ribu hingga Rp 700 ribu per malam, harga ini dipengaruhi oleh jarak penginapan ke pantai dan fasilitas yang tersedia.

Harga makanan di Waisai tidak jauh beda dengan Sorong, warung makan dengan menu nasi lauk ikan dengan harga terjangkau mudah dijumpai di Waisai.

Wilayah Raja Ampat sangat luas dan terbagi menjadi wilayah utara dan selatan. Raja Ampat bagian utara, Waisai berada, yang lebih dekat dari Sorong sedangkan Misool menjadi tempat terjauh di selatan Kepulauan Raja Ampat. Semakin jauh dari Waisai maka tentu saja biaya transportasi laut semakin mahal.

Penginapan Murah

Untuk menekan ongkos perjalanan, salah satunya, menginap di homestay yang dikelola masyarakat setempat.

Homestay yang dikelola masyarakat ini relatif murah dan terjangkau.

Untuk menghindari sewa perahu yang mahal, akan lebih hemat bila jauh hari sudah memesan homestay. Dengan begitu, wisatawan bisa menikmati layanan penjemputan dari Waisai menuju homestay.

Harga penjemputan ini biasanya telah termasuk ke dalam paket akomodasi.

Misalnya Koranu Fyak Homestay di Pulau Kri, memasang tarif menginap Rp250 ribu hingga Rp400 ribu per orang per malam, plus makan 3 kali sehari.

Pengelola Koranu Fyak menyediakan perahu untuk antar jemput traveler dari Waisai ke Pulau Kri.

Untuk mengunjungi Teluk Mayalibit, wisatawan dapat menumpang bus Damri, Rp 50 sekali jalan dari Waisai. Setiba di Warsambin, wisatawan dapat menyewa perahu nelayan untuk menyaksikan batu kelamin laki-laki. Sorenya, wisatawan dapat kembali ke penginapan di Waisai dengan menumpang bus Damri. (Hari Suroto)